MENGAPA MANUSIA PERLU DIDIDIK ?
BAB
1
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk
sempurna yang diciptakan oleh Tuhan dibanding makhluk ciptaan yang lain.
Sejatinya kodrat manusia adalah makhluk monodualis, disamping itu manusia
sebagai makhluk individualis (individu) dan juga makhluk sosial. Manusia
sebagai makhluk individu yang diberikan akal, pikiran dan perasaan, sehingga
mampu memiliki tanggungjawab akan dirinya yang berguna untuk mengembangkan
kemampuannya. Sebagai makhluk sosial sudah memiliki dorongan akan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi.
Manusia dididik dan mendidik dirinya agar
terbentuk kemampuan untuk menjaga kelangsungan hidupnya secara terus-menerus.
Potensi didik mendidik itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Kemajuan teknologi yang semakin cepat membuat manusia dituntut untuk memperoleh
pendidikan yang lebih agar tidak tertinggal dengan individu lainnya.
- RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1.
Mengapa manusia perlu
dididik?
2.
Apa yang dimaksud dengan Pendidikan?
3.
Apa yang dimaksud
dengan Ilmu Pendidikan?
4.
Apa perbedaan antara Pendidikan dan ilmu pendidikan?
5.
Apa yang dimaksud
dengan sifat hakikat manusia?
- TUJUAN PENULISAN MASALAH
Makalah ini dibuat dengan tujuan seperti berikut :
1.
Untuk mengetahui mengapa manusia perlu dididik
2.
Untuk mengetahui apa itu pendidikan
3.
Untuk mengetahui apa itu ilmu pendidikan
4.
Untuk mengetahui perbendaan Pendidikan dan ilmu pendidikan
5.
Untuk mengetahui sifat hakikat manusia
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
MENGAPA MANUSIA PERLU DIDIDIK ?
- Manusia memerlukan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam bertahan hidup.- Manusia perlu dididik agar dapat menilai sesuatu baik atau buruk atau berguna atau tidaknya suatu hal tersebut dalam mensejahterakan kehidupannya.- Manusia perlu dididik agar dapat memanfaatkan segala sesuatu yang berada dilingkungannya secara efektif untuk bertahan hidup.- Manusia perlu dididik agar dapat mengutarakan ekspresinya dengan benar
- Manusia perlu dididik agar dapat berkomunikasi dengan sekitarnya.
2.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENDIDIKAN
?
Pendidikan
adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan dapat terjadi di bawah bimbingan orang
lain ataupun secara otodidak atau belajar sendiri. Menurut
pandangan luas, pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang
mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa
mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui.
3.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ILMU
PENDIDIKAN ?
Ilmu
Pendidikan adalah suatu
kumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan mempunyai
metode-metode tertentu yang ilmiah untuk menyelidiki, merenungkan tentang
gejala-gejala perbuatan bantuan atau didikan yang di berikan oleh orang dewasa
kepada orang yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya dalam rangka
mempersiapkan dirinya untuk kehidupan yang bermakna bagi dirinya, masyarakat
dan Pencipta-Nya.
4.
APA PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN DAN
ILMU PENDIDIKAN ?
Hal ini lebih menekankan dalam
hal praktek, yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar. Tetapi keduanya ini
tidak dapat dipisahkan secara jelas. Keduanya harus dilaksanakan secara
berdampingan, saling memperkuat peningkatan mutu dan tujuan pendidikan.
b. Ilmu Pendidikan (paedagogiek)
Ilmu pendidikan lebih menitik beratkan
kepada pemikiran permenungan tentang pendidikan. Pemikiran bagaimana sebaiknya
sistem pendidikan, tujuan pendidikan materi pendidikan, sarana dan prasarana
pendidikan, cara penilian, cara penerimaan siswa, guru yang bagaimana, jadi di
sini lebih menitik beratkan teori.
5.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN SIFAT
HAKIKAT MANUSIA ?
Sifat hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik yang secara
prinsipil membedakan manusia dengan hewan meskipun antara manusia dan hewan
banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya. Kesamaan secara
biologis ini misalnya adanya kesamaan bentuk (misalnya kera), bertulang
belakang seperti manusia, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya,
melahirkan dan menyusui anak, pemakan segalanya, dan adanya persamaan metabolisme
dengan manusia. Bahkan beberapa filosof seperti Socrates menamakan manusia itu
zoon politicon (hewan yang bermasyarakat), Max Scheller menggambarkan manusia
sebagai das kranke tieri (hewan yang sakit) (Drijakara, 1962:138).
PUTRI AFIFAH BUDIASARI
202114500061
R1 A
Langkah awal yang bagus, demi mencapai target kualitas lulusan. isi dan tampilannya silahkan dipercantik agar menarik untuk dilihat dan dibaca. Sukses Terus
BalasHapus